Titik Balik Demokrasi, Persembahan Milad KAMMI Ke 14
Peresensi : Sofistika Carevy Ediwindra
Demokrasi adalah kata yang sama-sama kita pelajari sejak dahulu berada di bangku sekolah dasar. Dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), disebutkan bahwa kata demokrasi terdiri atas dua unsur;demos dan cratos. Dua kata yang menjadi landasan kata demokrasi ini berasal dari Yunani yang artinya rakyat dan kekuasaan. Sejauh ini, hal itulah yang melekat kuat dalam ingatan saya tentang demokrasi.
Munculnya buku Titik Balik Demokrasi menjadi cahaya baru bagi pembaca di seluruh Indonesia khususnya untuk memecah kebuntuan pemahaman tentang sistem pemerintahan yang selama ini negara kita anut.
Saya belum selesai membaca buku yang merupakan karya Bang Pangi Syarwi ini. Di sini, saya ingin membagikan kepada Anda sebuah pre-review sederhana agar kita sama-sama semakin tertarik dan tertantang untuk membaca buku yang fresh released Januari lalu.
Awal membaca buku ini, yang saya bayangkan adalah muatan materinya yang berat dan akan banyak terdapat istilah yang sulit dipahami. Saat saya langsung melompat ke bagian daftar isi, apa yang saya duga terbukti. Judul-judul seperti Forecasting PemiluThe Liberal Machiavelian Elections, dan beberapa sub-judul lain bertengger di jajaran daftar isi Titik Balik Demokrasi. Kebingungan saya akan makna judul tiulisan tersebut  justru semakin membuat saya ingin menelusur lebih keseluruhan tulisan itu.
Di sisi lain, terdapat banyak judul maupun sub-judul yang sangat unik dan langsung memikat saya untuk membuka lembaran itu dan mencari tahu apa makna  istilah tersebut. Sebut saja; Bukan Politik DangdutRepublik Hamil TuaTakdir Cukong Politik, Kepala Dilepas Ekor Dipegang dan masih banyak lagi. Kesemua judul tersebut hanya sebagian kecil contoh dalam buku berkover gambar ilustrasi tangan menggenggam dua biji catur ini.
Buku dengan 193 halaman ini menurut saya sangat layak untuk menjadi referensi baca Anda. Tulisan yang berada dalam buku ini adalah tulisan penulis yang pernah dimuat di media cetak (Kompas, Padang Ekspres, Media Indonesia, dll) maupun elektronik/online (matanews.com dan padangtoday.com).
Hal lain yang membuat buku ini semakin keren dalam perspektif saya yakni kontributor yang memberikan judicial review (penilaian/pendapat) terhadap buku ini. Kata pengantar buku yang memiliki desain layout cantik ini berasal dari ketua DPD RI (Irman Gusman) dan anggota DPR RI (Sidi Hermanto).
Sekali lagi, meski saya masih berada pada lembaran awal buku TItik Balik Demokrasi, saya sangat merekomendasikan Anda yang mengaku warga negara Indonesia terlebih para aktivis mahasiswa yang menjadi ujung tombak kepemimpinan bangsa untuk membaca buku ini. Semoga buku karya Ketua Departemen Politik dan Pemerintahan Pusat KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) ini mampu memberikan pencerahan kepada kita tentang hakikat demokrasi sesungguhnya.
Catatan : Buku Titik Balik Demokrasi merupakan persembahan dari Akhina Pangi Syarwi (Ketua Departemen Politik dan Pemerintahan PP KAMMI 2011-2013) menyambut Milad KAMMI ke 14 (29/03/12).

Sumber : http://kammi.or.id/

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top