Takdir Cinta
Seperti biasa
aku sholat di mesjid itu.Tapi
tepat hari ini,mesjid ini menjadi saksi akan perjumpaanku dengannya.Tanpa sengaja aku melihat seorang wanita yang sangat ku kenal.Jantungku
berdetak kencang bahkan tubuhku bergetar .”Itu nina..”desisku.Tapi sungguh kini
ia lebih cantik dan anggun dengan
balutan jilbab biru yang menutup
auratnya.Sungguh berbeda ketika 5 tahun
lalu,saat kami berada di SMA.Aku dan
nina teman sejak SMP sampai SMA,Aku kenal sosok nina yang manis
dan kepintaran nya sungguh tak kuragukan.Saat SMA dulu ia adalah sekertaris OSIS,seingatku
sosok nina sangat di sukai teman-teman Karena sangat baik hati dan supel dalam bergaul,tidak pernah
membeda-bedakan teman bahkan ia sangat kuat memegang prinsip nya tapi disaat itu
ia belum mengenakan jilbab.Selama 6 tahun aku
berteman dengan nya,aku tidak pernah berbicara padanya.Entah lah..kenapa itu bisa terjadi.Tapi tak
kupungkiri bahwa aku sangat
mengaguminya.Hingga hari perpisahan itu,aku dan dia bertemu di parkiran,ketika
itu aku dan nina ingin mengambil motor kami yang
bersebelahan.Disaat itu aku untuk
pertama dan terakhir kali berbicara padanya.
Assalamu’alaikum
nin” sapaku,ntah apa yang membuatku berani menyapanya.
“Walaikumsalam
bud” jawabnya penuh heran
“Mau pulang ya nin..”sepertinya aku berbicara yang
tidak terlalu penting.
“iya..masak
mau nginep disini” jawabnya dengan
senyum yang mungkin selama ini membuat
hatiku bergetar.
“ah kau bisa aja nin” jawabku ,sepertinya ia
ingin suasana nya mencair.
“Kw
mau melanjut kemana nin? Tanyaku
“Aku
kuliah bud,kalau kau ? Jawabnya
“Aku
ingin masuk tentara nin,”jawabku
“Oh..semoga
berhasil dan semoga dilain hari kita bertemu lagi” katanya
“Oke..sama-sama
ya nin” jawabku
“aku
pulang duluan ya, assalamualaikum”serunya
“Walaikumsalam”
jawabku
Kini
ia berada 50 meter didepanku,sungguh aku ingin menyapanya tapi kuurungkan niatku
karena azan sudah berkumandang.Tanpa kusadari mata kami beradu pandang. “Astagfirullah”gumamku,
kemudianku
tundukkan pandangan dan berjalan melewatinya.
Setelah selesai sholat ,ku berlari keluar berharap untuk bertemu denganya tapi
sepertinya ia sudah pulang.Ada
rasa kecewa menggeluti hati ini.Tapi mungkin ini kehendak ALLAh .Sesampainya di rumah kontrakan Aku
langsung masuk kamar.Rumah ini milik paman nya doni dan kami tinggal
berempat disini .Aku,bg Agus,doni dan
lukman baru satu bulan pindah ke rumah ini. Berhubung
kami baru dipindah tugaskan ke daerah ini.Tak pernah kuduga akan dapat bertemu
lagi denganya.
###############
Tok..tok…“Assalamu’alaikum
“ terdengar suara bang Agus
“walaikumsalam”
jawabku sembari membuka pintu kamarku ,”ada
apa bang?” lanjutku
“Sebaiknya
kita bicara nya di kamarmu aja ya bud” jawabnya
“Oke
bang tapi emang ada apa?” desakku
“Tutup
pintu nya dulu” jawabnya
“Oke..oke siap
Pak”jawabku dengan tangan hormat,
“Tapi ada apa sih bang, buat penasaran aja!”lanjutku
“Kau uda siap untuk menggenapkan separuh dienmu
bud?”Tanyanya
“Apa?”jawabku
dengan penuh ekspresi terkejut,kok secara tiba-tiba dia bertanya
tentang hal ini.
”Emang
ada apa bang?” lanjutku
“Jawab
dulu” Pintanya
“Insyallah
siap tapi jodoh kan di tangan ALLAH bang” Jawabku
“Jodoh
tidak akan datang bud kalau kita tidak berusaha mencarinya” jawabnya
“jadi
maksud abang apa ni,kok bicara tentang
jodoh ” selidikku
“Kau
kan tau abang punya seorang adik perempuan” katanya
“Ya,
ada apa dengan lisa bg?”jawabku
“Menurutmu lisa
itu orangnya seperti apa?”Tanya nya
“Wanita
yang baik,sholeha dan aku pikir dia
adalah impian setiap lelaki bang untuk dijadikan istri nya” ujarku, begitu lah aku memandang lisa.
“kalau gitu
mau tidak kw menjadi suami nya?”
tanyanya dengan wajah penuh harap
Sejenak
aku terperanjat mendengar kata-kata
bang Agus.” Lisa..tak pernah
terpikir oleh ku “gumamku dalam hati.Ku
pandang wajah bang agus ,”aduh tak
mungkin” lirihku
“Gak
dijawab sekarang juga gak apa-apa bud,abang akan tunggu kepastian
darimu”jawabnya,sepertinya ia mengetahui
keterkejutanku.
Aku
binggung harus jawab apa,pikiranku terus berkelayut kepada nina, gadis yang
sangat kuharapkan.
“
Maaf bang aku gak bisa jawab sekarang!” lirihku
“Ya gak apa-apa
bud,abang paham kok.”jawabnya dengan menepuk pundakku sembari ia keluar
dari kamarku.
Aku
masih terdiam dalam kamarku bermain dengan pikiran-pikiranku tentang
Nina dan lisa hingga
azan magrib berkumandang dan
menyadarkanku bahwa sudah saat
nya bermunajat kepada
ALLAH.Kulangkahkan kaki menuju rumah ALLAH,mencurahkan isi hatiku dan meminta petunjuk dariNYA.
#######
“Subahannallah..begitu
indah alam ciptaanMu ya Rabb” lirihku.Seperti biasa ketika pulang
kampung aku selalu menggunakan motor karena lebih praktis dan juga bisa berhenti dimana pun yang
kusuka serta yang paling penting untuk
lebih mentadaburi alam.Begitu banyak perubahan yang terjadi setiap daerah yang kulewati,tanpa kusadari
sudah 4 tahun aku tidak pulang
kampong.”Bagaimana keadaan kampungku ya!keadaan ibu yang sangat kurindu kan.ah..terimakasih ya
ALLAH ”gumamku dalam hati.
Setelah
menempuh 4 jam perjalanan ,akhirnya sampai juga di rumah tempatku dibesarkan dengan
kasih sayang ayah dan ibu.
“Assalamu’alaikum
bu..” sapaku
“walaikumsalam
..”jawab ibu sembari membuka pintu dengan wajah kaget nya serta matanya yang
berkaca-kaca .Ia tak sangka anaknya akan pulang hari ini.
“Budi!kok
gak ngasi kabar kalau pulang hari ini”tanyanya sambil memelukku.Pelukan nya
sungguh kurindukan selama 4 tahun
belakangan ini.
“Biarkan
budi duduk dulu bu..!!Capek itu dari perjalanan jauh kok di peluk terus “
suara ayah dari balik pintu.
“Siap
pak..!”Lirihku dengan hormat.Kemudian kupeluk
tubuh yang dulu sangat kekar kini mulai dimakan usia.
Kemudianku
rebahkan tubuhku di kamarku yang kulihat masih seperti dulu,tiada perubahan
semenjak kutinggalkan.Tanpa terasa mataku terpejam dan kutersadar ketika ibu membangunkanku
untuk sholat magrib.Segera ku ke kamar
mandi dan bersiap-siap untuk sholat ke
mesjid,kulihat ayah sudah siap dengan baju koko nya .Kemudian kami kemesjid
yang hanya 100 meter dari rumahku.
Malam
itu kami
bercengkerama,berbincang-bincang tentang pengalamanku di papua .Sungguh banyak
cerita dari mereka yang membuatku ingin
menangis ,bagaiman kerinduan mereka?bagaiman penantian mereka? sungguh malam
ini tak akan pernah kulupakan.
Sudah 5 hari aku berada di kampong halamanku,jatah
liburanku hanya 2 hari lagi karena aku mengambil cuti 7 hari.Disetiap malam aku bermunajat
mencurahkan isi hatiku tentang pilihanku melabuhkan hati ini.”Nina
atau lisa?” beri petunjukmu ya Rabb gumamku dalam hati.Aku sangat mengharapkan
nina tapi sampai saat ini aku tidak tau isi hatinya terhadapku,tapi lisa sudah ada
dihadapanku bahkan abang nya sudah menjodohkan aku dengan ia, gadis yang tak kalah dengan nina tapi entah kenapa nama
nina tidak pernah hilang dari pikiran ini.
#######
Sore itu seperti biasa aku sholat ashar di
Mesjid dekat rumah.Tapi entah kenapa
sore ini begitu banyak jama’ah nya bahkan
aku melihat pakcik Anan sang tuan
khali.Tak seperti biasa ia datang kedesa ku
karena rumahnya berada di desa seberang sungai.”mungkin akan ada yang menikah” gumamku
“Assalamu’alaikum..”suara
najir mesjid menggema
“Bapak-bapak/ibu-ibu/saudara/saudari /jama’ah
sholat ashar diharapkan
dapat berada di dalam mesjid karena sebentar lagi akan di adakan akad
nikah dari keluarga pak Rahmad” lanjut najir tersebut.
“Subahannallah”
gumamku .Aku melihat pengantin pria dan keluarganya memasuki mesjid.Dia begitu gagah dengan kemeja putih
dan jas hitam.Setelah pakcik Anan
mempersiapkan segala berkas,maka dimulai lah akadnya,Kulihat wajah pengantin
pria nya tegang karena ini lah penentu hidup baru nya dengan bidadari nya.
“Sudah
siap Adit? Jangan tegang gitu” suara pakcik Anan .kulihat senyum diwajah
pengantin pria.
“Aditya
pramana?”panggil pakcik Anan
“saya
pak” jawabnya tegas
“Saya
nikah dan kawinkan engkau dengan Nina
Olivia binti Rahmat Hidayat dengan
mahar seperangkat alat sholat.”
Tanya pakcik
”Deg..Jantungku mendengar
Nama yang dipanggil pakcik anan. Nama
itu tidak begitu asing
ditelingaku.Seperti nama Nina ..tapi ya sudah lah bukan hanya satu orang yang
punya nama sama”gumamku dalam hati
“Saya
terima nikah dan kawinnya Nina Olivia
Binti Rahmat Hidayat dengan mahar
tersebut tunai..!”jawab pengantin Pria dengan mantab
“Bagaimana
Sah?”Tanya Pakcik Anan
“Sah”
jawab saksi dan undangan
“Alhamdulillah”lirihku.Kulihat pengantin pria sujud syukur.”Sungguh indah
telah menggenapkan setengah dien nya”gumamku
“Mana
Pengantin wanita nya?”Tanya pakcik Anan
“Nina
,Sini nak?”panggil ayah mempelai wanita nya.
“Subahannallah..sosok
wanita anggun keluar dari balik hijab mesjid itu,jilbab nya menggambarkan
kesholehan wanita tersebut.Wanita tersebut membelakangiku karena aku duduk tepat disudut
mesjid.”seperti aku kenal” gumamku.Aku penasaran dengan wajah wanita itu,ku langkah
kan kaki ke depan kedua mempelai itu.
Kakiku bergetar..jantungku remuk redam tanpa
kusadari aku terduduk lemas di belakang pakcik Anan.”Nina..!”gumamku.Wanita
yang sangat ku harapkan menjadi pendampingku kini telah menjadi milik orang
lain.Aku tidak bisa melihat ini semua,segera kulangkahkan kaki keluar mesjid
.ENtah lah dunia ini bagaikan terbalik.Hati ini bagai tersayat-sayat . “Ya
Allah ini lah jawabanmu” gumamku dalam
hati.Tanpa kusadari air mataku mengalir.
Kurebahkan
tubuh ini,pikiranku kembali ke masa-masa
SMA dulu,dimana kami bersama. Senyumnya,sikap nya yang membuatku mengaguminya.”Astagfirullah, ampunkan dosaku
ya Rabb”gumamku.Tak seharusnya aku
membayangkan seseorang yang telah menjadi istri orang.”Ya ALLAH
ampunkan khilafku”lirihku.
Kusadari ALLAH ingin menunjukkan bahwa tak
pantas aku mengharapkan sesuatu hal yang belum pasti untukku.Tak pantas aku mencintai seseorang
yang bukan Haqku.Aku harus
ikhlas,ia bukan jodohku.
”Ya
Rabb betapa sakitnya..!”lirihku.
0 komentar:
Posting Komentar