“  Karakter  Muslim   Negarawan”
Oleh  Henita   Damanik  ( Heni  Akhwat  Damanik)
Staff  DPP  KAMMI  UMN  periode  2011/2012

Bagi  aktivis  KAMMI   istilah  “  Muslim  Negarawan “ sudah tak asing lagi..!!bahkan istilah  ini menjadi  cerminan  kader  KAMMI . Propil  Muslim  Negarawan  yang dimaksud  adalah kader  KAMMi  yang  memiliki
1.    Basis  ideologi   Islam yang mengakar
2.    Basis  pengetahuan  dan pemikiran  yang mapan
3.    Idealis dan konsisten

4.    Berkontribusi pada pemecahan  problematika  umat dan bangsa
5.    Mampu  menjadi perekat komponen bangsa pada upaya  perbaikan

A.    Makna  Muslim  Negarawan

Dalam ensiklopedian  dijelaskan ,seorang  negarawan  biasanya  merujuk  pada politisi atau tokoh yang  berprestasi  (berjasa)  satu  negara yang telah  cukup lama  berkiprah dan berkarir  di kancah politik  nasional dan internasional.
Kepemimpinan   politik  yang negarawan  tentu saja amat terkait  dengan komitmen  kebangsaan  dan kenegaraan.Yang menuntut mereka untuk mengedepankan kepentingan bangsa dan negara  dibandingkan   kepentingan pribadi dan kelompok.
“Negarawan adalah orang  yang berjasa  dan berkorban   demi bangsa dan negaranya,tdk memandang latar belakang politiknya.”idealnya ketika  kader  partai  terpilih Menjadi pejabat negara ( dlm konteks  partai politik),maka berlaku lah Adagium,”ketika  tugas negara dimulai,maka kepentingan  politik berakhir”

Seorang negarawan memiliki  karakter moral yang pasti,dimana  para pengikutnya  dapat meneladaninya  dengan sepenuh hati.Seorang negarawan adalah yang memiliki  watak yang baik  dan senantiasa  menjaga  citra dirinya dengan  melakukan aktivitas-aktivitas yang bermanfaat   bagi masyarakat.

Seorang pemimpin  yang negarawan,memiliki karakter kepemimpinan yang kuat serta komitmen kebangsaan yang tegas,sederhana,dan senantiasa berupaya menjadi  teladan yang baik  bagi  yang dipimpin ,mampu memberikan motivasi pada rakyat untuk slalu optimis  dan mampu memecahkan masalah.,mampu mengayomi  rakyat secara adil dan tidak sewenang-wenang,mampu mengembangkan kerjasama secara sinergis sntar elemen  politik (sosial) yang ada di dalam masyarakat yang majemuk.

B.    Karakter  Muslim  Negarawan

Sudah semestinya  sifat-sifat kenegarawanan para pemimpin kita terdahulu  perlu diintenalisasikan ke dalam tiap diri  para pemimpin khususnya kader KAMMI yang memiliki visi  Muslim Negarawan.Bangsa ini butuh  keteladanan dan sikap-sikap kenegarawanan yang lain.
Dalam Risalah Kaderisasi Manhaj 1427  H  oleh Tim  Kaderisasi  KAMMI  Pusat, ada beberapa point  mengenai  propil muslim negarawan yakni kader KAMMI  yang memiliki 

(1). Basis  ideologi   Islam yang mengakar
ideologi  Islam  ini bukan   masalah  ide, tapi juga keyakinan.tentu  maksudnya  adalah   akidah.Tauhid yang benar  menuntun  kita kepada keyakinan bahwa kebenaran  milik ALLAH   yang maha Besar.Basis ini penting  karena pergolakan  politik di alam nyata sangat dahsyat.Tak tahan godaan ,maka larutlah dalm budaya kapitalis ,serba boleh,serba halal,dan menyesatkan.

(2)Basis  pengetahuan  dan pemikiran  yang mapan
Maksudnya tentu  keluasan pengetahuan.maksud kata ‘mapan’  adalah keyakinan tak goyah ,terhadap  visi  gerakan KAMMI.hendaknya kader tidak hanya mempelajari turas Islam saja ataw sebaliknya hnya sekuler yang kekirian.Buku-buku keislaman wajib dibaca dan memperbanyak forum diskusi  shg akan terbentuk kader yang  mempunyai pengetahuan luas,pemikiran kritisnamun masih dalam koridor Islam.sesuai Misi KAMMI yang ke 2  yakni ‘ menggali,mengembangkan,dan memantapkan potensi dakwah,intelektual,sosial dan politik mahasiswa.

(3)Idealis dan konsisten
Idealis dalam hal ini adalah meletak kan Islam sbg solusi smua permasalahan.Gagasan pokok (ideal) dari KAMMI yang harus terus menerus ditabrakkan dengan kenyataan,sampai akhirnya terfalsifikasi.Terbukti siapa yang kuat  dan siapa yang harus berevolusi.Termasuk gagasan keislama KAMMI,benturkan  dengan kenyataan.Selama konsistensi  menjadi landasan,maka gerakan ini akan tetap berytahan.Meski harus ada yang dikorbankan.

(4)Berkontribusi pada pemecahan  problematika  umat dan bangsa

Bagi kader yang memahami betul Misi KAMMI  yang ketiga,akan ada kecocokan dsini.seorang kader dituntut untuk  menjadi bagian dari solusi permasalahan.kontribusi ini berbasis keilmuan.Semua kader mahasiswa mendalami persoalan sesuai jurusan nya.Diwilayah ini lah,produk intelektual menjadi  berguna.

Seorang negarawan haruslah memiliki “basis kepakaran profesi yang kuat”. Ia harus cakap dalam profesi yang digeluti.Keprofesian  yang hendak dijalani akan memainkan fungsi dan peran sebagai pematangan nilai (pendidikan),transfer ideologi, serta perencanaan produk.
            
(5)Mampu  menjadi perekat komponen bangsa pada upaya  perbaikan

Terjalin dan terpeliharanya  sabuah komunikasi ,solidaritas,dan kerjasama yang baik dengan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan kebangsaan.dengan demikian akan terbentuk  sebuah perekat antara KAMMI  dan masyarakat.Dalam konteks gerakan,KAMMI  harus mewancanakan ukhuwah harakiyah,yaitu  konsep  persaudaraan antara gerakan Islam.

Selain itu  ,muncul  3 hal yang merupakan syarat utama munculnya  sosok Muslim Negarawan yakni
1.mereka  terlahir dari gerakan Islam yang tertata rapi ( quwwah al-munashomat),
2.semangat keimanan yang kuat (ghirah qawiyah)
3. Kompetensi  yang tajam

“ jadi  bagi  KAMMI  yang memiliki  karakter keislaman yang khas, juga tidak ada masalah untuk Indonesia.Hanya memang harus terjadi pelunakan-pelunakan gagasan ketika bersentuhan dengan realitas”

    Semua kader KAMMI  idealnya memiliki kpribadian politik  islam.Muatan kepribadian  politik menjadi anasir kultural yang memiliki kandungan politis, yang bekerja  utk membentuk dan menumbuhkan kepribadian politik  ditengah masyarakat. Nilai dan keyakinan dasar ini meliputi prinsip :
1.    Agama
2.    Kebebasan akal dari belenggu kejumuan dan warisan keterbelakngan
3.    Permusyawaratan (syura)
4.    Komitmen terhadap moralitaspolitik

Politik dan moral tidak dapat dipisahkan.Suara dalam pemilu misalkan,merupakan kesaksian yang setiap oarang akan bertanggungjawab atasnya.Karena itu setiap orang harus mengendalikan hati  dan pikiran nya utk tdk menhujat,mencela,dan mengadu domba,dalam pelaksanaan pemilu.Imam Syahid Hasan Al- Banna  mengatakan ; “Tidak ada kebaikan dalam politik  bila tidak disertai dengan pemahaman agama dan sikap wara’( hati-hati terhadap maksiat)”

Referensi :
 Manhaj Kaderisasi  KAMMI  1427 H
 Amin sudarsono,”ijtihad membangun basis  gerakan”,Muda cendekia:jakarta.2010
 Rijalul imam,dkk,”Kapita  Selekta  KAMMI’’,Muda Cendekia ; jakarta . 2010

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top